http://www.solopos.com/2011/06/04/carok-2-lawan-5-1-orang-tewas-100940 |
Hi people! kali ini kita akan sedikit
membahas sesuatu yang membuat orang bertanya-tanya dan juga membuat bulu kuduk
kita merinding, bahkan membuat hati kita ciut serta keringat dingin yang
bercucuran, yaitu CAROK!
Bagi
orang yang awam tentang yang satu ini memang akann membuat hati ciut.
Memang jika secara sepintas, kata “carok” sangat menyeramkan dan kata ini
berasal dari pulau Madura, yang merupakan The Real Paradise. Carok membuat
citra Madura sebagai The Real Paradise sedikit terkotori. Hal ini karena
persepsi sebagian besar orang yang salah tentang carok. Sebenarnya apa yang
dimaksud “carok”? mari kita ulas sedikit demi sedikit tentang yang satu ini.
Carok ialah suatu kejadian di Madura
yang melibatkan dua individu atau kelompok yang saling tebas menebas satu sama
lain menggunakan senjata tajam. Disebut carok karena kejadian ini terjadi di
Madura. Di daerah lain juga tidak sedikit kejadian yang serupa. Hal ini terjadi
karena berbagai jenis konflik yang muncul akibat sosialisasi yang bias dibilang
gagal. Konfilk yang muncul di tengah-tengah masyarakat ini yang berpotensi
timbulnya carok.
Konflik-konflik yang timbul bias
disebabkan oleh banyak hal. Salah satu contoh yang paling banyak terjadi ialah
masalah harga diri. Masyarakat Madura memang terkanal dengan fanatismenya
terhadap harga diri. Oleh karena itu, terbitlah kata-kata “tembang pote matah,
ango’ pote tolang” yang sering diucapkan oleh masyarkat Madura dan menjadi
prinsip bagi sebagian besar mereka. Jika harga diri mereka mulai terusik atau
bahkan sudah tercoreng, maka potensi akan terjadinya carok semakin besar.
Hal lain yang bisa menyebabkan
terjadinya carok ialah masalah bisnis, perebutan harta warisan, premanisme, dan
masih banyak lainnya. Sebagian besar masyarakat Madura salah kaprah yang
menyebutkan bahwa kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah.
Namun itu bagi masyarakat yang berpendidikan rendah. Bagi mereka, orang Madura, yang berpendidikan
tinggi lebih memilih jalan musyawarah sebagai jalan lain mendapatkan solusi
sebuah konflik.
Watak dan sifat penduduk asli Madura
yang keras juga menjadi salah satu faktor terjadinya carok. Entah apa memang
watak dan sifat itu diturunkan dari nenek moyang, lingkungan, atau hal lain,
belum ada pendapat dan penelitian yang pasti akan hal itu. Namun demikian,
watak dan sifat itu memiliki andil cukup besar akan terjadinya carok.
Ikatan kekeluragaan yang sangat erat
masyarakat Madura patut diperhitungkan sebagai sebab terjadinya carok. Ikatan
kekeluargaan yang erat ini adalah cikal bakal terjadinya kajadian yang lebih
parah, yaitu carok masal. Mengapa demikaian? Mari saya jelaskan.
Ketika suatu konflik muncul dan
menimbulkan terjadinya carok antar individu, otomatis keluarga dan kerabat jauh
dari pelaku carok akan ikut terlibat. Itu dilakukan sebagai ungkapan rasa
kekeluargaan mereka terhadap keluarga atau pun kerabat yang terlibat carok
sehingga semakin banyak pelaku yang terlibat carok yang disebut carok masal.
Pada dasarnya carok memang bukan cara
yang diajarkan oleh sesepuh dan para tokoh adat di Madura untuk menyelesaikan
suatu konflik. Bahkan mereka melarangnya dan lebih menganjurkan jalan
musyawarah. Namun karena sebagian oknum yang menginginkan keuntungan atau pun
popularitas dari suatu konflik inilah yang menyebabkan carok tak dapat
terelakkan.
Pada masa kerajaan di Madura, carok
digunakan untuk membela diri seorang prajurit kerajaan melawan perompak dan
berbagai jenis kejahatan lain yang muncul. Mungkin oleh karena itu, carok
seakan manjadi budaya pada masyarakat Madura, baik idu di dalam mau pun di luar
Madura. Akan tetapi, carok bukanlah budaya masyarakat Madura karena jelas
sangat merugikan kedua belah pihak yang terlibat carok.
Akibat-akibat carok sangat merugikan
bagi siapapun pelakunya. Pihak yang menang dalam carok, tidak akan lepas dari
jerat hukum. Begitupun sebaliknya, piahak yang kalah akan mendapakatkan cedera
yang cukup parah atau bahkan yang paling parah adalah kematian. Dan sekali
lagi, tidak ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan bagi pelaku carok di
manapun kejadian tersebut terjadi.
Demikianlah ulasan ini mengenai carok
Madura. Semoga dengan membaca artikel di atas kita akan lebih mengerti tentang
hal-hal yang baikdann yang buruk. Dan pasti menambah pengetahuan kita tentang
carok yang selama ini kita dengar. Semoga bermanfaaat. i.z.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar