2/10/2014

Carok Madura

http://www.solopos.com/2011/06/04/carok-2-lawan-5-1-orang-tewas-100940

Hi people! kali ini kita akan sedikit membahas sesuatu yang membuat orang bertanya-tanya dan juga membuat bulu kuduk kita merinding, bahkan membuat hati kita ciut serta keringat dingin yang bercucuran, yaitu CAROK!
Bagi  orang yang awam tentang yang satu ini memang akann membuat hati ciut. Memang jika secara sepintas, kata “carok” sangat menyeramkan dan kata ini berasal dari pulau Madura, yang merupakan The Real Paradise. Carok membuat citra Madura sebagai The Real Paradise sedikit terkotori. Hal ini karena persepsi sebagian besar orang yang salah tentang carok. Sebenarnya apa yang dimaksud “carok”? mari kita ulas sedikit demi sedikit tentang yang satu ini.
Carok ialah suatu kejadian di Madura yang melibatkan dua individu atau kelompok yang saling tebas menebas satu sama lain menggunakan senjata tajam. Disebut carok karena kejadian ini terjadi di Madura. Di daerah lain juga tidak sedikit kejadian yang serupa. Hal ini terjadi karena berbagai jenis konflik yang muncul akibat sosialisasi yang bias dibilang gagal. Konfilk yang muncul di tengah-tengah masyarakat ini yang berpotensi timbulnya carok.
Konflik-konflik yang timbul bias disebabkan oleh banyak hal. Salah satu contoh yang paling banyak terjadi ialah masalah harga diri. Masyarakat Madura memang terkanal dengan fanatismenya terhadap harga diri. Oleh karena itu, terbitlah kata-kata “tembang pote matah, ango’ pote tolang” yang sering diucapkan oleh masyarkat Madura dan menjadi prinsip bagi sebagian besar mereka. Jika harga diri mereka mulai terusik atau bahkan sudah tercoreng, maka potensi akan terjadinya carok semakin besar.
Hal lain yang bisa menyebabkan terjadinya carok ialah masalah bisnis, perebutan harta warisan, premanisme, dan masih banyak lainnya. Sebagian besar masyarakat Madura salah kaprah yang menyebutkan bahwa kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah. Namun itu bagi masyarakat yang berpendidikan rendah. Bagi  mereka, orang Madura, yang berpendidikan tinggi lebih memilih jalan musyawarah sebagai jalan lain mendapatkan solusi sebuah konflik.
Watak dan sifat penduduk asli Madura yang keras juga menjadi salah satu faktor terjadinya carok. Entah apa memang watak dan sifat itu diturunkan dari nenek moyang, lingkungan, atau hal lain, belum ada pendapat dan penelitian yang pasti akan hal itu. Namun demikian, watak dan sifat itu memiliki andil cukup besar akan terjadinya carok.
Ikatan kekeluragaan yang sangat erat masyarakat Madura patut diperhitungkan sebagai sebab terjadinya carok. Ikatan kekeluargaan yang erat ini adalah cikal bakal terjadinya kajadian yang lebih parah, yaitu carok masal. Mengapa demikaian? Mari saya jelaskan.
Ketika suatu konflik muncul dan menimbulkan terjadinya carok antar individu, otomatis keluarga dan kerabat jauh dari pelaku carok akan ikut terlibat. Itu dilakukan sebagai ungkapan rasa kekeluargaan mereka terhadap keluarga atau pun kerabat yang terlibat carok sehingga semakin banyak pelaku yang terlibat carok yang disebut carok masal.
Pada dasarnya carok memang bukan cara yang diajarkan oleh sesepuh dan para tokoh adat di Madura untuk menyelesaikan suatu konflik. Bahkan mereka melarangnya dan lebih menganjurkan jalan musyawarah. Namun karena sebagian oknum yang menginginkan keuntungan atau pun popularitas dari suatu konflik inilah yang menyebabkan carok tak dapat terelakkan.
Pada masa kerajaan di Madura, carok digunakan untuk membela diri seorang prajurit kerajaan melawan perompak dan berbagai jenis kejahatan lain yang muncul. Mungkin oleh karena itu, carok seakan manjadi budaya pada masyarakat Madura, baik idu di dalam mau pun di luar Madura. Akan tetapi, carok bukanlah budaya masyarakat Madura karena jelas sangat merugikan kedua belah pihak yang terlibat carok.
Akibat-akibat carok sangat merugikan bagi siapapun pelakunya. Pihak yang menang dalam carok, tidak akan lepas dari jerat hukum. Begitupun sebaliknya, piahak yang kalah akan mendapakatkan cedera yang cukup parah atau bahkan yang paling parah adalah kematian. Dan sekali lagi, tidak ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan bagi pelaku carok di manapun kejadian tersebut terjadi.

Demikianlah ulasan ini mengenai carok Madura. Semoga dengan membaca artikel di atas kita akan lebih mengerti tentang hal-hal yang baikdann yang buruk. Dan pasti menambah pengetahuan kita tentang carok yang selama ini kita dengar. Semoga bermanfaaat. i.z.

Tidak ada komentar: